Kisah Nyata Haru: Bayi Kaya Yang Tertukar Dengan Bayi Miskin, Dapat Ganti Rugi Hingga 27 M

Kisah bayi-bayi yang tertukar baik dengan sengaja maupun tak sengaja sering kita jumpai di film-film maupun drama berseri. Lantas, apa jadinya jika kejadian tersebut benar-benar terjadi di dunia nyata? Pasti miris sekali ya...


Seperti kejadian yang terjadi di Tokyo, Jepang ini. Karena kelalaian pihak rumah sakit, kedua bayi yang berasal dari latar belakang keluarga berbeda, tertukar. Seorang bayi lelaki yang sejatinya putra pertama dari keluarga kaya raya tertukar dengan putra keempat dari sebuah keluarga miskin. Parahnya kebenaran ini baru terungkap setelah 64 tahun kemudian.

Terlahir dengan selisih jarak 13 menit, kedua bayi itu tertukar seusai dimandikan. Sang bayi kaya terpaksa tumbuh di sebuah apartemen kecil, ia kehilangan ayah yang dikira ayah kandungnya saat berusia 2 tahun dan terpaksa menjalani kehidupan berat.

Ia sekolah sambil bekerja di pabrik dan hanya bisa menamatkan pendidikan menengah. Bayi itu kini berusia 60 tahun lebih dan menghabiskan hidupnya dengan menjadi seorang sopir truk, tidak menikah dan menghabiskan waktu dengan membantu ketiga kakaknya yang dianggap sebagai kakak kandungnya.

Sementara, bayi kedua yang asalnya bayi dari keluarga miskin tumbuh dan dibesarkan dengan beragam kemudahan dalam keluarga yang kaya raya, pengasuhan terbaik, fasilitas terbaik, dan pendidikan terbaik.

Kini ia menjadi eksekutif dan memiliki perusahaan sendiri di bidang real estate.


Kasus ini terungkap setelah ketiga adik dari keluarga kaya raya itu terus penasaran karena merasa kakak tertua mereka sama sekali tak mirip dengan salah satu dari mereka maupun orangtua mereka yang sudah meninggal dunia.

Tes DNA pun dilakukan dan kecurigaan mereka terbukti. Mereka pun mulai menelusuri arsip rumah sakit tempat sang kakak di lahirkan.

Setelah akhirnya menemukan sang kakak kandung, semuanya terasa menyedihkan, karena sang kakak sama sekali tak sempat bertemu orangtua kandungnya, keduanya sudah meninggal dunia.

Atas hal tersebut, pria ini menuntut ganti rugi dari pihak rumah sakit sebesar 1,5 juta poundsterling atau Rp 27 miliar. Dan melalui putusan pengadilan, tuntutan tersebut disetujui.

"Mereka kehilangan kesempatan untuk menikmati hubungan orang tua dan anak selamanya," tutur Hakim Masatoshi Miyasaka dalam keputusannya.

Hal yang paling menyedihkan bagi pria ini bukan karena ia terpaksa menjalani kehidupan yang sulit, namun ia sama sekali tak berkesempatan memeluk orangtua kandungnya.

Ia tak kuasa menahan tangis tatkala menatap foto kedua orangtuanya yang telah meninggal dunia. Adapun saudara-saudara kandungnya, dengan terbuka menerima dan siap menghabiskan waktu bersama dengannya.


Tentu hal semacam ini adalah hal yang menyedihkan dan kita tak berharap kejadian tersebut terulang di kemudian hari. Pun demikian, apa-apa yang telah terjadi maka itulah taqdir kehidupan yang tak semestinya kita sesali. Dan, sebagaimana setiap taqdir, tentu ia memiliki hikmah tersendiri.

Penyesalan akan taqdir akan menimbulkan andai-andai dan membuka peluang besar bagi setan untuk menjerumuskan manusia. Maka, berkaca dari kisah ini, semoga kita menjadi orang-orang yang berjiwa besar, yang bisa memaafkan apa-apa yang terjadi di masa lalu dan fokus membenahi apa yang ada di hadapan dan menata masa depan.

Pun demikian, tentu penting untuk berhati-hati agar kejadian serupa tak pula menimpa keluarga kita.

Sumber